8 Tarian Daerah Indonesia Ini Kental Nuansa Sakral dan Mistis

3. Tari Seblang (Banyuwangi)

Tari Seblang merupakan tarian mistis dari Banyuwangi yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Tarian ini adalah bagian dari upacara adat atau ritual bersih desa Suku Osing yang bertujuan untuk menghindarkan desa dari marabahaya.

Tarian ini hanya dilakukan oleh keturunan penari Seblang sebelumnya dan dipilih langsung oleh dukun atau tetua adat setempat. Penari harus memenuhi kriteria tertentu, yaitu wanita yang dianggap suci, baik sebelum akil balig maupun yang telah menopause.

Di Desa Olehsari, penari biasanya adalah perempuan sebelum akil balig, sementara di Desa Bekungan, penari adalah perempuan yang sudah menopause. Pelaksanaan tarian ini diselenggarakan selama tujuh hari berturut-turut tanpa latihan atau geladi bersih. Penari diberi kekuatan magis lewat ritual sehingga bisa menari tanpa lelah selama enam jam setiap hari.

Baca juga:  PTPP Bangun Generasi Unggul Lewat Bekal PPintar: Makan Bergizi, Selaras dengan Program Asta Cita dan SDGs

Kepala penari dipasangi mahkota bernama ongklok yang terbuat dari bunga dan daun pisang. Jika penonton terkena lemparan selendang dari penari, mereka harus ikut menari.

4. Tari Calon Arang (Bali)

Tari Calon Arang adalah tarian mistis dari Bali yang digelar saat upacara keagamaan. Tarian ini mengandung alur cerita dengan tujuan untuk membersihkan desa dari roh jahat.

Kisahnya berkisar pada kemurkaan Calonarang, seorang janda penekun ilmu hitam, yang menyebarkan kutukan karena lamarannya ditolak. Calonarang berubah menjadi sosok Rangda yang menyeramkan, sedangkan Mpu Bharada, penasihat raja, berubah menjadi Barong untuk melawannya.

Tarian ini juga melibatkan para warga yang kena kutukan dan seringkali diikuti dengan kehadiran Leak, yang ditandai dengan bola-bola api melayang. Adegan kutukan sering menyebabkan penonton kerasukan. Penonton juga disuguhkan dengan adegan kematian korban Rangda yang kemudian ditinggalkan di kuburan.

Baca juga:  Tiga Kerajinan Tangan Khas Indonesia yang Mendunia

Pemeran mayat bisa benar-benar meninggal jika pertunjukan tidak berhasil atau ritual tidak diterima.

Selain itu, Tari Calon Arang menampilkan adegan kekerasan seperti penusukan perut Rangda oleh Mpu Bharada dengan keris. Penari Rangda tidak akan terluka karena telah dirasuki roh yang membuatnya kebal.

Tarian ini biasanya berlangsung di tengah malam hingga dini hari di Pura Dalam atau tempat dekat kuburan. Penonton harus menyaksikan sampai tuntas, jika tidak, mereka bisa dicegat oleh Leak di tengah jalan.

Baca juga:  Tetapkan Idulfitri 5 April, Imam Masjid Aolia Mengaku Telepon Langsung ke Allah

5. Tari Salai Jin (Ternate)

Tari Salai Jin berasal dari Ternate, Maluku Utara. Konon, tarian ini dilakukan oleh leluhur untuk berkomunikasi dengan bangsa jin. Mereka meminta bantuan jin dalam menyelesaikan masalah manusia, seperti wabah penyakit. Tari Salai Jin dipentaskan secara berkelompok oleh pria dan wanita.

Penari pria membawa wadah yang mengeluarkan asap kemenyan, sedangkan penari wanita membawa sekta daun palem (woka) kering sebagai pelindung dari roh jahat.

Penari wanita kemudian berpindah ke tengah-tengah penari pria dan mulai dirasuki roh, menari tanpa kendali. Tarian ini sering berubah mistis saat penari wanita mulai kerasukan dan menari dengan gerakan yang tidak terkontrol.

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi