Timnas Indonesia U-20 Resmi Dibubarkan

Kantamedia.com – Timnas Indonesia U-20 resmi dibubarkan pada Sabtu (1/4/2023). Hal itu setelah Indonesia resmi batal menggelar Piala Dunia U-20 2023.

Kepastian itu disampaikan Shin Tae Yong dalam sesi latihan bersama Timnas Indonesia U-20 dan Timnas Indonesia U-22 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Sabtu (1/4) sore.

“Setelah ini akan dibubarkan para pemain (Timnas Indonesia U-20) dan semua (pihak di tim) yang mempersiapkan Piala Dunia U-20 kemarin,” kata Shin Tae Yong.

Dalam sesi latihan, Presiden RI Joko Widodo turut memantau anak asuh STY di lapangan. Kemudian Jokowi memberikan kata-kata penyemangat kepada seluruh pemain Timnas Indonesia yang ada di lapangan.

Shin tae Yong menyampaikan isi bincang-bincang dengan Jokowi di lapangan. Di satu sisi, pelatih asal Korea Selatan itu menyayangkan persiapan yang sudah disusun, pupus karena Piala Dunia junior tak jadi terlaksana di Indonesia.

Baca juga:  Teras Narang Minta Program Food Estate di Kalteng Dilanjutkan

“Pak presiden tadi bicara, dia selalu nonton pertandingan timnas dan melihat perkembangan yang baik tapi sangat disayangkan piala dunia tidak bisa digelar dan kita tidak bisa ikut,” ucap Shin Tae Yong.

Dihapusnya status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 otomatis tak ada tempat bagi skuad Garuda Nusantara untuk tampil di ajang dua tahunan tersebut.

FIFA menyatakan tuan rumah baru akan segera ditentukan. Sejauh ini baru Argentina yang menyampaikan proposal resmi sebagai pengganti tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Baca juga:  Tahukah Anda? 3 Bola Resmi Piala Dunia Ini Ternyata Buatan Indonesia

Pengamat sepak bola nasional Kusnaeni menyebut PSSI harus segera membenahi mental pemain Timnas Indonesia U-20 setelah Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Menurutnya, mental skuad Garuda Nusantara saat ini terpengaruh karena tidak jadi tampil di panggung dunia. Karena itu mengembalikan semangat Hokky Caraka dan kawan-kawan perlu jadi fokus Erick Thohir sebagai Ketua PSSI.

“Yang pertama perlu memulihkan mental mereka yang sangat terganggu setelah dihentakkan. Kemudian PSSI harus memikirkan event sebagai obat pelipur lara meskipun itu tidak akan bisa jadi pengganti,” kata Kusnaeni dikutip dari CNNIndonesia.

Kusnaeni menyampaikan, PSSI perlu menggagas kompetisi profesional untuk kategori U-20. Jika terealisasi, hal itu dapat menjadi medan laga bagi pemain muda sebelum melangkah ke jenjang yang lebih tinggi.

Baca juga:  Meski Alami Kenaikan, Tiket Bus di Terminal WA Gara Palangka Raya Ludes Terjual

“Buatkan program yang jelas untuk anak-anak ini. Makanya saya dukung ada kompetisi di bawah Liga 1 itu ada Liga U-20 jadi mereka punya ruang untuk mengukur. Jangan kita fokus hanya memikirkan Liga 1 tapi pemain usia muda dipikirkan juga karena pemain-pemain muda sekarang ini banyak sekali,” ujar Kusnaeni.

Kehadiran kompetisi reguler untuk kategori U-20 juga dinilai Kusnaeni sebagai perwujudan transformasi sepak bola yang harus terus digenjot setelah Tragedi Kanjuruhan. Sebab menurutnya, kompetisi merupakan indikator dari realisasi transformasi itu sendiri.

“Jadi pikirkan kompetisi bagi mereka, pak Erick juga harus memikirkan ini karena transformasi itu bagiannya juga kompetisi,” ucapnya. (*/jnp)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi