Keluarga Sesurga

Oleh: Insan Faisal Ibrahim, S.Pd

SAKINAH, Mawaddah, dan Warahmah atau sering disingkat SAMAWA adalah tiga kata Istimewa yang sering  dijadikan sebagai peluru doa dari orang-orang bagi mereka yang baru menjalin mahligai pernikahan. Tiga doa yang mungkin masih sedikit orang belum mengetahui arti dari kata tersebut.  Sakinah artinya ketenangan hati, Mawaddah artinya cinta kasih, sedangkan Warahmah artinya pengertian atau belas kasih.

Walaupun kata SAMAWA ini memiliki arti yang sangat baik, namun tidak sedikit para suami dan istri mampu meneladaninya dengan baik. Sehingga banyak kasus tindak kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi, hingga pada kasus perceraian yang tentunya akan menimbulkan permasalahan baru seperti perebutan hak asuh anak dan pembagian harta bersama.

Rukunnya sebuah keluarga tidak selamanya terbebas dari konflik internal keluarga itu sendiri. Justru, hadirnya konflik menjadi bumbu penyedap dalam cita rasa pernikahan. Asalkan setiap individu dalam keluarga mampu meneladani maksud dari kata SAMAWA itu sendiri. Selama suami dan istri saling mengerti dan memahami, sehebat apapun pertengkaran tidak akan menjurus pada kasus kekerasan, perselingkuhan atau perceraian.

Baca juga:  Baliho, Partai Politik dan Pendidikan Politik

Kata Sakinah yang memiliki arti ketenangan hati dimaksudkan bahwa seorang istri harus mampu menjadi rumah yang nyaman bagi suami dan suami harus mampu menjadi atap tanpa celah untuk meneduhkan hati seorang istri. Jangan sampai ketika suami berada di rumah, ketenangan hatinya hilang karena banyak tuntutan dari istri untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Begitupun sebaliknya, ketika seorang istri yang menjadi ibu rumah tangga harus kehilangan kedudukannya hanya karena seorang suami sering mempertanyakan kemana uang bulanan yang sering diberikan selalu habis dalam kurun waktu yang cukup rentan.

Di dalam Islam, kata mawadah tidak hanya sebatas cinta kasih, Mawadah juga merupakan sebuah fitrah yang diberikan Allah Swt kepada seluruh umat manusia. Cinta kasih dalam keluarga tidak serta merta dilihat dari ketampanan dan kecantikan setiap individu. Cinta kasih juga bisa dilihat dari ketetapan hati setiap individu, baik itu istri atau suami yang memberikan rasa saling memiliki dan menjaga antar anggota keluarga. Sehingga utuhnya sebuah keluarga bisa dirasakan bersama tanpa ada yang merasa direndahkan atau dihinakan.

Baca juga:  Fenomena Kekerasan Pelajar: Ketika Pendidikan Adab Dinomorduakan

Sedangkan kata Warahmah itu sendiri memiliki arti belas kasih atau pengertian. Kata Warahmah dimaksudkan agar seorang suami atau istri mampu menjadi pakaian bersih yang menutupi setiap kekurangan satu sama lainnya. Buruknya citra seorang istri tergantung perilaku suaminya dan hinanya citra seorang suami tergantung mulut istrinya. Artinya, keluarga yang harmonis adalah keluarga yang bisa saling melindungi dan menutupi aibnya masing-masing, bukan saling menjatuhkan demi mendapatkan perhatian.

Banyak orang yang mengira, bahwa kerukunan sebuah keluarga tergantung dari harta yang dimiliki dalam memenuhi setiap kebutuhan yang ada. Meskipun faktor ekonomi menjadi salah satu alasan mengapa tingkat perceraian di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Kedudukan harta dalam keluarga jangan dijadikan sebagai pondasi dalam meraih ketenangan dan ketenteraman. Jadikan rasa syukur sebagai alas dalam meraih keluarga yang harmonis. Sebab sebaik-baiknya keluarga adalah mereka yang mampu bersyukur atas apa yang ada.

Keluarga yang memegang teguh rasa Syukur adalah mereka yang benar-benar meneladani maksud dari kata SAMAWA. Menjadikan keluarga sebagai tangga menuju indahnya surga. Memiliki keluarga sesurga menjadi impian semua orang yang harus menjadi kenyataan.

Baca juga:  Sistem Pemilu Campuran, Mungkinkah?

Keluarga sesurga memiliki karakteristik yang bisa dijadikan sebagai pembelajaran terutama bagi pasangan suami istri yang baru saja menikah.

Karakteristik tersebut di antaranya memiliki rasa cinta yang tertuju kepada Allah Swt dan juga nilai-nilai pada agama, bukan mengedepankan nafsu dunia yang sifatnya hanya sementara; menjauhi sifat curiga terhadap pasangan; menjaga kepercayaan satu sama lain; menghormati perannya masing-masing tanpa saling membeda-bedakan peran mana yang paling berat dan ringan; Dapat menjaga aspek keimanan dan ibadah antar masing-masing anggota keluarga, bukan yang saling menghancurkan atau menjerumuskan satu sama lain; serta memberikan dukungan seutuhnya atas profesi dari antar pasangan untuk dapat mewujudkan keluarga yang terbangun sebagai amanah dari Allah Swt. (***)

 

(INSAN FAISAL IBRAHIM, Kp. Pamalayan Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut, Jawa Barat, IG : @innsanfaisal)

Catatan Redaksi:
Kantamedia.com menerima tulisan cerpen, puisi dan opini dari masyarakat luas. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke redaksi@kantamedia.com disertai dengan tanda pengenal dan foto diri.

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi