Kantamedia.com – Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan merespons tuduhan tak akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara jika terpilih jadi presiden lewat Pilpres 2024.
Pernyataan Anies itu disampaikannya pada acara Intrigue yang disiarkan akun YouTube Rhenald Kasali, Rabu (2/8/2023).
Mulanya Rhenald selaku pembawa acara menanyakan tanggapan Anies soal anggapan (menolak IKN) tersebut.
Merespons itu, Anies menyebut dirinya pernah menghadapi anggapan serupa kala ia masih jadi calon Gubernur DKI Jakarta. Kala itu, ia dianggap tak akan melanjutkan program-program gubernur sebelumnya.
“Jadi saya ketika dengar begini ini persis seperti Jakarta kemarin, sama jadi selalu dan sekarang saya bisa jawab,” kata Anies di akun YouTube Rhenald Kasali, dikutip Minggu (6/8/2023).
Anies menyebut ia enggan mengandai-andai soal masa depan. Menurutnya, membahas masa depan tak memerlukan bukti. Oleh karenanya ia pun meminta publik untuk melihat rekam jejaknya selama memimpin Jakarta.
Ia mencontohkan, saat menjabat gubernur, ia mengklaim dirinya melanjutkan program penataan kampung yang dulu digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat jadi Gubernur.
Anies lantas menyinggung nama Ahok dan Djarot seraya mengajak publik membandingkan kedua nama itu dengan dirinya, siapa yang paling melanjutkan program sosok yang kini jadi Presiden RI itu.
“Saya sekarang selalu menawarkan begini, mau lihat siapa yang lebih meneruskan apa yang dikerjakan Jokowi di Jakarta? boleh dibandingkan gubernur setelah Pak Jokowi ada Pak Basuki, Pak Djarot, lalu ada Anies. Terkait dengan program-program rakyat banyak mana yang paling dilanjutkan,” tegas dia.
Selain program penataan kampung, selama kepemimpinannya Anies mengklaim juga melanjutkan program integrasi transportasi umum di ibu kota.
“Semuanya satu sistem. Artinya, payment-nya sama, rutenya integrasi, ketiga management-nya terintegrasi,” ujarnya.