Kantamedia.com – Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar Jusuf Hamka mengaku dirinya akan segera resmi mengajukan pengunduran diri dari kepengurusan Partai Golkar. Bahkan, Jusuf Hamka juga akan mundur dari semua kegiatan partai berlambang pohon beringin ini.
Pengunduran Jusuf Hamka ini berbarengan dengan langkah Airlangga Hartarto yang resmi mengundurkan diri dari ketua umum Partai Golkar pada Sabtu (10/8/2024).
“Betul, betul, betul (mundur dari kepengurusan Partai Golkar). Saya mundur semua dari kegiatan Partai Golkar,” ujar Jusuf Hamka kepada wartawan, Minggu (11/8/2024).
Pria yang biasa disapa Babah Alun ini membeberkan alasannya mundur dari Partai Golkar. Pertama, kata dia, desakan keluarga agar tidak perlu lagi berpolitik termasuk ikut pencalonan kepala daerah di Pilkada Serentak 2024.
“Kedua, saya sebentar lagi mau punya cucu. Ketiga, istri saya bilang sudah tua kita mau jalan-jalan saja happy-happy dan keempat anak-anak saya bilang, buat masjid, seribu masjid itu seluruh provinsi, paling tidak 38 provinsi ada Masjid Babah Alun,” jelas Jusuf Hamka.
Jusuf Hamka mengaku akan menyerahkan surat pengunduran diri secara resmi kepada Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus Senin (12/8/2024) besok.
“Iya, saya akan sampaikan kepada Pak sekjen karena saya sebentar lagi mau punya cucu, saya mendingan ngemong cucu,” kata Jusuf Hamka.
Jusuf mengatakan alasan mundurnya karena menanggap politik tidak cocok dengan kepribadiannya. Terkait kemundurannya yang bersamaan dengan mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar, Jusuf menyebut momentumnya memang berbarengan.
“Alasannya (mundur) saya kira terlalu keras, dan terlalu kasar politik itu buat saya. Dan tidak pantas dengan apa anatomi karakter saya, tidak pantas,” kata dia.
Momen mundurnya Jusuf Hamka ini berbarengan dengan Airlangga yang menyatakan mundur dari Ketua Umum Golkar. Airlangga menyatakan dirinya sudah mundur dari posisi tersebut per Sabtu (10/8) malam.
Terkait itu, Jusuf Hamka juga menilai Airlangga Hartarto yang telah mundur dari jabatan Ketum Golkar sedang terzalimi.
“Jadi mau enggak mau pas kebenaran ada momentum, saya melihat Pak Airlangga terzalimi saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi,” kata dia. (*/red)