Aku terus berjalan
dan merasa belum pernah sampai padamu.
Setiap persinggahan adalah siasat menyusun rencana
ke jalan-jalan berikutnya.
Aku terus berjalan
karena yang pernah kita miliki tak akan selamanya
menetap. Mungkin tak pernah benar-benar ada
tempat pulang bagi yang tak ingin menetap.
Aku terus berjalan
mungkin karena aku ingin terus berjalan
ke taman, ke pasar, ke tempat-tempat pertunjukan
dan pertemuan, ke toko-toko buku lalu membawa
segalanya menepi ke tempat di mana hanya ada
kita yang tak perlu dicemaskan.
(Sumber: Cinta Tak Pernah Fanatik; Rua Aksara, 2021)
Catatan Redaksi:
Kantamedia.com menerima tulisan cerpen, puisi dan opini dari masyarakat luas. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke redaksi@kantamedia.com disertai dengan tanda pengenal dan foto diri.