Si Waras yang Ingin Jadi Gila

Oleh: Yeni Aisyah

SEORANG pemuda pucat telah sibuk di ruangan ber-AC. Berkas berkas diatas meja kerjanya masih menumpuk menuntut untuk cepat diselesaikan.

“Ahh!” Pria itu menghela nafas berat, otaknya mulai panas, matanya lelah, seluruh badannya pegal. Kapankah malam ini berlalu? Ia ingin segera damai di alam mimpi. Bahkan jika terjebak di alam bawah sadarnya pun tak apa, dia benar benar merasa tertekan dengan kehidupannya yang membosankan ini, begitu lama menunggu waktunya habis, atau paling tidak, Tuhan buat dia gila saja!.

“Belum selesai Pak?” tanya rekan kerjanya yang baru saja menyelesaikan kerja lembur.
“Belum, Anda sudah mau pulang? Cepat sekali”
“Tentu saya harus cepat, anak dan istri saya pasti sudah menunggu”

Dia pergi dengan senyum penuh harapnya, pasti lelah yang dia bawa pulang ke rumah berubah hangat saat sang anak menyambut kepulangannya dengan pelukan, serta sang istri yang sudah menyiapkan hidangan terlezat kesukaannya. Lalu mereka makan malam bersama.

Baca juga:  Takdir Memiliki

Berbeda dengan dirinya, secepat dan seterlambat apapun dia pulang, hanya kekosongan yang dia dapatkan. Begitulah nasib seorang pria lajang yang usianya sudah kelewat matang. Bukan karna dia tidak normal atau pilih pilih wanita, tapi kisah cintanya lumayan menyedihkan.

Semenjak ditinggal nikah oleh wanita yang sangat dicintainya, sejak itu ia menyatakan jika semua perempuan itu “Mengerikan, tak berperasaan”.

Gila lebih baik baginya!

Akhirnya, setelah pekerjaan Usai, pemuda pucat itu memarkir mobilnya, menyisir jalanan dengan lambat, menikmati panorama alam yang begitu cerah malam ini.

Namun sedikit hal mengganggunya, saat dirinya melihat seorang wanita gila sedang memungut sampah di tepi jalan, sambil bernyanyi dan berjingkrak senang tatkala menemukan makanan busuk di tong sampah.

Oh, betapa terlihat bahagianya si dia, tertawa dan menangis dengan lepas. melahap makanan busuk dengan penuh khidmat dan rasa syukur, Lihatlah dia!, lihat caranya berpakaian, begitu compang camping, Rambut acak acakan, kumal tak terurus, hitam gosong terbakar matahari, kurus kerontang bagai tengkorak hidup.

Baca juga:  Sepucuk Kata Untuk Suamiku

Menyedihkan!

“Menjadi Gila sangat bahagia bukan? Sudah lama aku mendambakan hal itu terjadi padaku,” katanya senang, pemuda pucat itu mendapat gambaran kebahagiaan yang sesungguhnya.

“Hey, kemari!” serunya pada si gila yang langsung menoleh dan menghampirinya.
“Apa yang kamu makan itu?” tanya pemuda pucat itu saat melihat makanan berlendir ditangan kirinya. Tampak Jijik dan bau!
“Ini makanan terlezat di dunia, khusus untuk orang terkaya sepertiku!” dengan sombong ia mengibaskan rambut gimbalnya yang bau.
“Sekaya apa kamu? Apa saja yang kamu miliki?” pemuda itu bertanya lagi.
“Semua kekayaan dunia ini milikku, aku punya segalanya, rumah besar, mobil, dan banyak uang,” jelasnya dengan nada angkuh.
“Apa kamu punya suami?”

Tiba tiba pertanyaan itu membuat wanita gila itu menjerit dan menangis kencang. “Dia pria brengsek, dia meninggalkanku bersama wanita lain, dia merebut semua kekayaan yang aku miliki,” teriaknya mulai menjadi jadi.

Baca juga:  Mukjizat Untuk Lelaki yang Bukan Nabi

Pemuda itu tersenyum tipis, dan berkata. “Doakan aku untuk jadi gila sepertimu, setelah itu aku akan menikahimu dan memberimu kekayaan.”

Wanita gila itu seketika menghentikan tangisnya, berubah jadi tawa mengerikan.
“Cepatlah jadi gila, temui aku nanti dan kita bersenang senang,” tawanya semakin menggila.

Wanita itu melangkah pergi dengan tawanya yang membahana.

Oh betapa indahnya jadi gila, riang tak terperi, orang tak berakal yang bisa melihat keindahan dunia dalam sudut pandangnya, Coba lihat saja orang orang waras yang memandang wanita gila itu dengan jijik dan rendahan, Hidup mereka tak seindah dan sebahagia si wanita gila.

Tidakkah mereka iri pada si Gila?

Haha, hanya orang pintar yang bisa mengerti isi otaknya yang aneh itu… (***)


 

Disclaimer (Cerpen Karangan Yeni Aisyah ini telah dipublikasikan di situs Cerpenmu)

Catatan Redaksi:
Kantamedia.com menerima tulisan cerpen, puisi dan opini dari masyarakat luas. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke redaksi@kantamedia.com disertai dengan tanda pengenal dan foto diri.

TAGGED:
Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi